Hari ini, tanggal 2 Juni 2022, Utrecht – kota di mana saya (mengaku) tinggal merayakan hari jadinya yang ke sembilan ratus! 900 tahun, wow! 100 tahun lagi akan tepat satu milenium umurnya. Pastinya saya nggak akan bisa ikut merayakan ulang tahun Utrecht yang ke-1000 (mungkin anak-anak saya bisa, kalau mereka beruntung hehe, tapi jelas emaknya nggak 😅), jadi menurut saya, ulang tahun yang ke-900 ini patut dicatat di Notingly. 🎂

Henry V, Kaisar Romawi Suci

Kalau di Indonesia kita mengenal istilah sebelas-duabelas (1112), buat Utrecht yang adalah salah satu kota tertua di Belanda, bilangan 1112 ini memiliki makna penting. Karena di tahun 1112 setelah Masehi inilah kota Utrecht mendapatkan city rights (hak kota) dari Heinrich V, Kaisar Romawi Suci.

Nggak tahu kenapa kalau di Bahasa Indonesia nama kaisar ini susah banget karena menggunakan kiblat bahasa Jerman, kaisar ini kalau di bahasa Belandanya sih namanya Hendrik V, kalau di bahasa Inggrisnya malah lebih gampang lagi: Henry V. (Baca, Henry ke-5; V di sini adalah angka Romawi, bukan VOLTUS nama jagoan film tahun 1990-an, hehe.)

Kaisar Henry V dan Pope Paschal II. Foto: Courtesy of the Master and Fellows of Corpus Christi College, Cambridge

Nah, sekarang tahu kan kira-kira kenapa nama Henry atau Hendrik sempat nge-top di Indonesia? Karena nama itu adalah nama yang sering dipakai oleh para kaisar! Dalam hal ini, Kaisar Henry V adalah pemimpin Kekaisaran Romawi Suci, yaitu kumpulan berbagai satuan politik di Eropa Tengah yang pernah ada dari tahun 962 (ada yang menyebut sejak 843) sampai 1806.

Bedanya Kaisar dengan Raja itu apa sih? Ternyata kaisar itu lebih tinggi jabatannya dari raja karena seorang kaisar itu memimpin persatuan beberapa kerajaan. Saya belum lama juga nih tahunya, setelah baca buku anak-anak baru ngerti ihihi. Di dalam hal ini, Henry V selain menjadi Kaisar Romawi, dia juga menjabat sebagai Raja Jerman dan Raja Italia.

Jaman itu, kekuasaan dan kekaisaran itu semacam permainan catur. Serang sana sini, kuasai sana sini. Negara-negara di Eropa juga belum berbentuk seperti yang ada sekarang. Begitu juga dengan Belanda, di tahun 1112 ini Belanda belum lagi terbentuk. Meskipun ada bukti dan catatan sejarah yang ditemukan di Belanda dari 800 tahun sebelum Masehi, tetapi di masa itu Belanda masih merupakan sebuah daerah di bawah kerajaan Jerman, di bawah Kekaisaran Romawi.

Utrecht menerima hak kota

Di dalam peliknya percaturan kekuasaan itu yang mana tidak saya mengerti semuanya saking banyaknya nama yang terlibat 😆, terjadilah konflik antara Kaisar Henry V dengan pemimpin gereja Bishop Godebald di Utrecht. Saat itu, pemimpin gereja juga terlibat di dalam politik dan memegang kekuasan yang tinggi di dalam masyrakat. Sampai-sampai ada istilah Prince-Bishop, karena mereka practically punya power di dalam dunia politik.

Ceritanya Kaisar Henry V ini sering berkunjung ke Utrecht karena di masa kecilnya dia sempat tinggal di salah satu istana di sana. Tiba-tiba pasukan sang kaisar diserang oleh pasukan milik Bishop Godebald (yang punya power juga di Utrecht). Terjadilah pertempuran yang memakan cukup banyak korban jiwa, yang dimenangkan oleh pasukan milik Kaisar Henry V.

Godebald dan kroni-kroninya dijebloskan ke dalam penjara. Selain itu, karena kezel, Henry V memaksa Godebald untuk menyerahkan hak kota kepada warga Utrecht. Hal itu berarti Utrecht boleh menjadi sebuah kota yang berdiri sendiri, mendirikan tembok kota dan punya pemerintahana sendiri.

Kopi dari dua lembar piagam city right Utrecht dan maket yang merupakan perkiraan bentuk mula-mula dari Paleis Lofen. Foto: indebuurt.nl

Hal itu dicatat di dalam sebuah dokumen resmi yang disahkan oleh Kaisar Henry V pada tanggal 2 Juni tahun 1112 (jadi pingin nyanyi lagu 17 Agustus rasanya hehe) di Paleis Lofen (Istana Lofen). Itulah mengapa hari ini, Utrecht merayakan ulangtahunnya; resmi 900 tahun!

Bukan satu-satunya kota tertua di Belanda

Meskipun berusia hampir satu milineum, Utrecht bukanlah satu-satunya kota tertua dan bukan kota yang paling tua di Belanda. Nijmegen, kota yang terletak di ujung Timur negara ini adalah kota yang tercatat paling tua usianya karena secara resmi didirikan (tercatat menerima hak kota) pada tahun 98 Setelah Masehi!

Atau kota Maastricht, kota tempat saya pertama kali tinggal setelah diboyong Pak Suami. Kota yang super indah di ujung Selatan Belanda sudah ada sejak sekitar tahun 1051. Bahkan kota tempat saya tinggal sekarang, sebuah kota kecil di perbatasan Utrecht (mirip lah sama Depok-nya Jakarta atau Cimahi-nya Bandung) tadinya adalah sebuah desa yang sudah tercatat sejak tahun 1295.

Utrecht sendiri memiliki situs-situs sejarah yang menunjukkan kalau kota ini sebenarnya sudah ada sejak sekitar tahun 50 Sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya perahu tentara Romawi yang diperkirakan sudah lebih dari 2000 tahun umurnya di kota Utrecht. Juga ditemukan reruntuhan tembok benteng Romawi dan juga menara jaga tentaranya.

Model menara jaga tentara Romawi di Utrecht. Foto: hotspotholland.nl

Paleis Lofen dan Dom Toren

Yang unik dari ulang tahun Utrecht ini, saya jadi tahu tentang Paleis Lofen yang adalah tempat kediaman Kaisar Henry V. Selama tinggal 10 tahun di Utrecht, saya tidak pernah tahu kalau di kota ini ada sebuah istana kaisar yang sudah hampir 1000 tahun umurnya. Ternyata oh ternyata…

Ternyata istana ini memang ada meskipun hanya sebagian saja! Istananya sendiri sudah tidak berdiri lagi, hanya ada bagian lantai dasarnya yang posisinya rendah di bawah permukaan tanah. Pintu masuknya sendiri hanya sekedar sebuah pagar kecil di antara dua buah toko, terletak di jalan kecil di pusat kota Utrecht yang penuh dengan lalu lalang manusia.

Pagar nyempil di tengah kota begini ternyata adalah jalan masuk kepada situs bersejarah. Foto: stadsherstel-utrecht.nl
Paleis Lofen: Istana kaisar yang hilang. Foto: nachtvandeutrechtsegeschiedenis.nl

Sayangnya situs Paleis Lofen yang berserah ini tidak terbuka untuk umum. Tetapi khusus hari ini, ada siaran LIVE untuk melihat bagian dari acara perayaan ulangtahun yang dibuka oleh Walikota Utrecht, tepat di lokasi di mana plakat hak kota Utrecht disahkan 900 tahun yang lalu.

Selain reruntuhan Paleis Lofen, satu monumen tertua yang merupakan ikon dan kebanggaan warga Utrecht adalah menara gereja yang sangat tinggi: Domtoren (Menara Dom). Tinggi Domtoren mencapai 112,5 meter dan merupakan menara gereja paling tinggi di seluruh Belanda.

Menara yang cantik ini setiap jam membunyikan loncengya. Foto: uniekestickers.nl

Domtoren merupakan bagian dari Katedral Saint Martin, dan didirikan pada tahun 1321-1382! Amazing ya, bagaimana 700 tahun yang lalu orang sudah bisa membuat katedral dengan menara yang tingginya sampai 100 meter!

Domtoren ini berdiri di tepat di tengah kota Utrecht, tepat di atas reruntuhan benteng Romawi yang usianya sudah mencapai 2000 tahun. Jadi, selama 2000 tahun bisa dibilang lokasi pusat kota Utrecht tidak pernah berubah! Dengan posisinya yang strategis, sudah pasti Domtoren merupakan salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan yang datang ke Utrecht.

Perayaan ulangtahun Utrecht

Ulangtahun Utrecht yang ke 900 ini dirayakan dengan mengadakan berbagai macam acara dan festival antara tanggal 2 Juni 2002 sampai 11 November 2022. Biaya yang dikeluarkan Gemeente (pemerintah kota) untuk ulangtahun ini mencapai 1,95 juta Euro!

Kue tart untuk semua warga Utrecht! Foto: NOS.nl

Selain pesta ulangtahun, potong kue, pertunjukan musik, festival olahraga dan masih banyak acara lainnya, Gemeente Utrecht juga memberikan kesempatan untuk permohonan subsidi dana bagi berbagai macam organisasi yang membutuhkan. Mereka juga memberikan fokus acara dan perayaan kepada para imigran yang berlatar belakang pengungsi yang tinggal di Utrecht.

Walikota Utrecht membuka poster perayaan 900 Utrecht di Paleis Lofen. Foto: cmutrecht.nl
Puzzel edisi khusus! Beli nggak ya 😆 Foto: utrecht-winkel.com
Buku berjudul ‘Hantu di Balai Kota’, kumpulan cerita anak tentang kota Utrecht. Foto: annettefienieg.nl

Seperti biasa, event besar seperti ini juga merupakan kesempatan untuk mengkoleksi suvenir yang unik, misalnya puzzel edisi khusus perayaan 900 tahun Utrecht, baju dengan tulisan 900 Utrecht, buku, dan lain sebagainya.

Penutup

Meskipun ada banyak acara yang meriah di dalam perayaan ulangtahun kota ini, tetapi sebenarnya banyak juga orang yang tidak ngeh atau mungkin bahkan tidak peduli dengan even bersejarah seperti ini. Termasuk saya dan suami, dan anak-anak hehe.

Dengan kehidupan yang penuh dengan kesibukan, terkadang kita jadi tidak sempat menengok ke kanan dan ke kiri untuk berhenti sejenak dan memperhatikan apa yang terjadi. Dan untuk merenungkan betapa sebenarnya ada banyak hal-hal yang mengesankan di sekitar kita.

Momen ulangtahun ini (untuk kemudian memutuskan untuk menulis tentangnya) membuat saya berhenti sejenak dari rutinitas dan duduk sebentar, mempelajari sejarah kota tetangga saya ini yang ternyata menyimpan begitu banyak cerita yang mengagumkan.

Kalau teman-teman semua bagaimana, ada cerita menarik dari kota tempat kalian tinggal? Ceritakan ya di kolom komentar!

4 Thoughts on “900 Tahun Utrecht

  1. Tadi aku sempat bingung gimana baca Utrecht ini, akhirnya google dulu hehe. Suka deh cara Dea nulisin cerita-cerita sejarah gini, aku jadi tahu. Di Europe kebanyakan memang kerawat banget peninggalan sejarahnya ya, padahal udah ratusan tahun. Jadi ingat kisah kota lama Semarang atau Bandung yang sekarang sudah hampir hilang. Selamat ulang tahun Utrecht.

    Btw puzzle-nya bagus lho Dea, tahun depan mungkin ga ada lagi # kompor.

  2. Wah 900 tahun. Menarik banget suvenirnya puzzle. Kayanya bagus buat koleksi ya.

    Kota aku gitu2 aja deh perasaan. Khas kotanya… belimbing, hihihi

  3. Aku baru tau kaisar itu lebih tinggi dari Raja dan bahkan bisa menguasai beberapa kerajaan. Aku juga baru tau kalau ulang tahun Utrect lama banget dirayain dari Juni sampai November. Jadi tiap tahun ulang tahunnya dirayakannya berbulan2 gitu? Atau ini khusus karena angkanya 900?

    Btw itu menara tinggi 100 meter, gimana caranya orang2 nya naik turun buat bangunnya ya?

  4. Orang-orang pasti ngeh dengan acaranya. Apalagi yang kali ini. 9 abad gitu lho! Kan rame! Tapi mungkin nggak banyak ngeh sama sejarahnya. Dan lebih banyak lagi yang tau kalau nggak ngeh, tapi nggak mau nyari tau. Apalagi nyatet kayak dea begini!… 👍

Leave a Reply to Andina Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *