“Coba cari gambar di internet yang menggambarkan suasana ‘gezelig’, lalu taruh di Word document, dan kumpulkan melalui E-learning.”
Itu adalah tugas pertama yang saya terima di kelas pertama di kuliah jurusan ‘Onderwijsassistant’ (asisten guru) di ROC Midden Nederland. Kalau diterjemahkan, kuliah ini adalah tingkat D3 untuk bisa menjadi asisten guru di sekolah di Belanda.
Sebagai emak-emak yang 13 tahun resign dari dunia kerja dan sudah hampir 30 tahun lalu terakhir menyentuh bangku sekolah, permintaan sederhana ini membuat saya sempat tertegun. Saya tahu kalau ini cuma masalah copy-paste saja, well, I can do that. Tapi bagaimana meng-submit documentnya? Itu pertanyaan kedua.
Buru-buru saya mencari image yang diminta di internet, insert di Word document, dan save. Hari itu juga saya belajar kalau ternyata image itu bisa diclick kanan dan dicopy-paste ke document. Duh, rasanya hari itu semua rasa percaya diri saya runtuh tak bersisa. Sebagai salah satu orang tertua di kelas yang berisi sekitar 30 orang, rasanya pasti sayalah orang tergaptek di situ. Padahal saya sudah dua tahun sebelumnya sempat aktif menulis di Mamah Gajah Ngeblog yang notabene sudah mengdongkrak pengetahuan komputer yang sudah hampir non-existence. Tapi nampaknya bisa nge-blog, nge-word, dan nge-canva belum cukup untuk bisa lancar menjalani kuliah di abad ke-21 ini di mana semua hal (at least di Belanda ya), harus dilakukan lewat internet.
Untungnya di sebelah saya ada emak-emak lain yang seumur saya, dan jelas jauh lebih gaptek dari saya. Dia bahkan nggak tahu sama sekali bagaimana cara insert gambar di word, dan sayapun memberitahu dia. Setelah itu, dengan bahasa Belanda penuh pasir dan rasa malu yang harus saya buang ke laut, saya menengok ke belakang untuk bertanya pada remaja belasan tahun, bagaimana cara submit tugas di sistem yang ternyata bernama E-learning tersebut.
Selama hampir dua tahun saya bergelut dengan yang namanya submit tugas lewat internet, buku bacaan kuliah dan latihan yang juga ada di internet, surat-menyurat lagi-lagi lewat internet. Yang tadinya laptop hanya dipakai untuk nulis blog saja, jadi sibuk tiap hari dipakai untuk mengetik belasan lembar persiapan mengajar.
Lalu saya juga membuat belasan presentasi, untungnya sudah jago meng-Canva. Membuat video singkat,