Tips Menghadapi Kejadian Buruk

Setelah melewati Tantangan Menulis bulan Februari soal jalan-jalan, MGN kembali mengajak anggotanya menulis bareng dengan tema: TIPS. Di Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog bulan ini, para Mamah diharapkan bisa berbagi tips yang semoga bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Namanya tips, ya sejatinya diberikan oleh seseorang yang banyak tahu tentang sesuatu dan sudah punya pengalaman tentang hal itu. Ya nggak? Kayak saya yang sama sekali buta soal sepak bola meskipun punya suami pencandu Chelsea F. C. – ya nggak mungkin banget dong saya berbagi tips tentang bagaimana cara main bola.

Seperti biasa Mamah admin MGN emang selalu kreatif bikin tema yang membuat saya pusing. Hari ini saya pun pusing, mau kasih tips apakah? Saya nggak merasa jago dalam hal apapun sampai bisa memberikan tips yang bermanfaat.

Sampai akhirnya saya ingat suatu hari di bulan Februari lima tahun yang lalu, saya sempat menuliskan 12 poin bagaimana kita harus menghadapi kejadian buruk. Alkisah pagi itu sangat dingin di Belanda. Si Sulung masih dua kali seminggu harus dibawa terapi ke kota lain yang jaraknya 30 kilometer dari rumah. Sungguh, menyetir cukup jauh lewat jalan tol dengan kecepatan 130km/jam bukan sesuatu yang saya suka. Saya ini bisa menyetir dengan baik, tapi suka ngantuk dan suka pingin pipis. Bukan kombinasi yang baik apalagi bila ditambah dengan anak yang tak henti bertanya atau kadang-kadang tantrum di bangku belakang.

Tapi ya namanya seorang ibu, biar enggan tapi tetap harus dijalani. Puji Tuhan dua tahun lebih bolak balik tiap minggu kami baik-baik saja. Kecuali hari itu. Hari itu dingin sekali tapi juga cerah sekali. Begitu cerahnya sampai mataharinya sangat menyilaukan mata karena posisinya rendah persis di hadapan kita. Pagi itu saya sudah wanti-wanti sama suami supaya hati-hati di jalan dan memakai kacamata hitamnya supaya tidak kesilauan ketika sedang menyetir. Eh, mana disangka ternyata malahan hari itu saya yang mengalami hal yang nggak enak gara-gara matahari!

Tabrakan

Alkisah sekitar jam 10 pagi, terapi selesai dan saya menyetir mobil membawa si Sulung ke sekolah. Di jalan besar sesaat sebelum masuk jalan tol ada sebuah roundabout – sebuah lingkaran di mana kita harus bergantian masuk supaya bisa melanjutkan perjalanan. Aturan umumnya adalah mobil dari sebelah kanan harus masuk duluan, mobil yang masih di luar lingkaran menunggu sampai lingkaran kosong baru boleh masuk.

Sebagai supir yang baik saya pun menunggu di pinggir lingkaran sampai kosong. Matahari terik bersinar persis di depan mata saya. Sesaat ada truk container yang besar yang lewat di lingkaran di depan mata saya dan menghalangi sinar matahari yang silau itu. Sesaat mata saya adem – bisa melihat normal lagi tanpa sibuk memicingkan mata (oh iya, saya paling nggak bisa tahan sama kesilauan, suka langsung pusing).

Waktu si truk itu lewat, tibat2 mataharinya langsung jatuh ke mata lagi dong! Sesaat saya seperti buta dan entah kenapa saya pun maju! Tidak terpikir bahwa sebenarnya ada mobil kecil di belakang truk tersebut. Ya tak dapat dihindari, untuk pertama kalinya di dalam hidup, saya menabrak mobil orang lain!!! Ya ampun rasanya… saya kayak mimpi, kaget sekali! Si supir mobil tersebut memberi kode supaya saya lanjut menyetir dan pergi ke jalan di sebelah kanan yang sepi. Di sana kami berhenti untuk menyelesaikan persoalan ini.

Tentu saja saya shock! Apalagi di mobil ada anak saya yang masih balita. Saya terdiam dan tidak bisa bicara. Orang yang ditabrak datang ke mobil dan bertanya apakah saya baik-baik saja. Lalu dia duduk di samping saya dan membimbing saya untuk mengisi form asuransi dan bertukar kontak dan lain-lain.

Untungnya karena tadinya saya sedang berhenti, tabrakannya tidak terlalu parah. Meskipun tetap saja mobil saya ringsek dan menghabiskan uang buanyak untuk memperbaikinya. Mobil si Meneer yang saya tabrak Audi pula! Mungkin karena mobil dia lebih mahal jadi cuma lecet belaka tidak sampai ringsek kayak mobil kami. 😆

Ketemu selebritis

Di dalam percakapan kami di dalam mobil, sewaktu sedang bertukar nomor telepon, si Meneer bilang kalau dia tidak tahu berapa nomor teleponnya. Heh? Dengan nada kurang nyaman dia bilang kalau dia sering berganti-ganti nomor telepon jadi dia tidak bisa ingat berapa nomornya. Sebagai gantinya dia memberikan nomor telepon istrinya. Wah, jangan-jangan si Meneer ini penjahat atau mafia, kok bisa ganti-ganti nomor terus?

Sambil agak risih dia pun melanjutkan, “Well, I’m kind of famous. I have a show in television.” Waduh, saya kurang sering nonton TV jadi saya pun nggak tahu meneer ini siapa. Tapi sesaat saya lantas ingat saya sering lihat muka beliau di channel masak yang sering ditonton ibu saya waktu beliau sedang di Belanda!

Untungnya Mama sering nonton doi di TV jadi saya agak tahu. Kalau nggak doi bete kali ya, udah ditabrak, orang yang nabrak gak kenal dia pula padahal selebriti 😆

Ya amplop! Ternyata saya menabrak selebriti! “You are Rudolph van Veen from Kitchen 24!” hampir saya menjerit haha. Ya begitulah, sekali-kalinya saya tabrakan, eh yang ditabrak sosialita 😆 Untungnya Meneer Van Veen baik dan lembut sekali dan tidak arogan atau intimidatif meskipun saya sudah merusak jadual dia hari itu.

Kuharus sendiri

Di tengah-tengah kecauan itu, ketika si meneer sedang ambil berkas di mobilnya, saya sempat menelepon kanjeng Mas Suami untuk memberitahukan kalau saya tabrakan. Pak Suami yang hatinya setenang air jernih di gelas kristal hanya bilang, “Ok, ok, ok.” Dia tidak marah, tidak panik, tapi juga bilang tidak bisa ketika saya hampir menangis bertanya bisakah dia datang ke tempat saya tabrakan.

Tentu saja saya tahu itu pertanyaan yang konyol. Butuh waktu sejam sampai dia bisa datang ke situ dan dia pun sedang bekerja. Pada akhirnya memang saya nggak punya pilihan: selesaikan semua hal ini sendiri. Untungnya yang rusak cuma bemper dan lampu saja, tapi mobil masih bisa berjalan.

‘Cuma’ segini sih tapi tetap aja bikin stress. Untung nggak sampai rusak mesin dan nggak bisa jalan lagi

Saya mengantar si Sulung ke sekolah dan singgah di bengkel untuk bertanya tentang perbaikan. Di sana bemper mobil diplester sementara dengan lakban oleh si bengkel supaya saya bisa tetap jalan sampai mobil bisa diperbaiki lagi. Di rumah saya duduk diam dan menenangkan diri. Semua hal-hal di bawah adalah hal-hal yang saya pikirkan tentang hidup dan kesulitan yang kita hadapi.

Semoga tips-tips ini berguna ya buat Mamah semua!

Bila kamu terpaksa menghadapi hal yang buruk

1. Pengalaman buruk pasti terjadi. Mungkin ini pertama kalinya buatmu mengalami sesuatu yang ‘nggak’ banget, tapi kamu bukan orang pertama dan orang satu-satunya di dunia yang mengalami hal ini. Sah-sah saja bila kamu ingin sejenak mengasihani diri, tapi jangan terlalu lama. Karena self-pity yang berkelanjutan akan merusak diri sendiri.

2. Tetap tenang adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan. Kalau bersikap tenang terlalu sulit untuk dicapai, matikan sejenak perasaanmu. Tentu saja mematikan perasaan tidak direkomendasikan oleh pakar kesehatan, tapi terkadang itulah satu-satunya jalan supaya bisa survive. Karena hidup terus berjalan: masih ada cucian kotor yang perlu dicuci, anak-anak yang harus diberi makan, dan masih banyak lagi. Hal buruk mungkin terjadi, tapi dunia terus berputar dan tidak dapat berhenti.

3. Seorang CEO tampan yang datang menyelamatkanmu dari kesulitan hanya terjadi di drama Korea saja. Pada akhirnya, kamu sendiri yang harus membereskan semua hal yang berantakan di dalam hidupmu. Jangan terlalu pahit menerima kenyataan ini. Film dan drama memang berguna untuk sesekali menghibur dan memberikan kita sedikit kelegaan, sesaat menjauhkan kita dari kenyataan. Tapi tetap ingat: berjuang sendirian itu adalah sesuatu yang NORMAL! Adalah berkat yang luar biasa bila ada orang yang menolong kita keluar dari kesulitan, tapi menjadi ‘single fighter’ adalah hal yang biasa di dalam kehidupan. And it’s very much OK!

4. Temukan dan ciptakan bagian-bagian yang baik dan lucu dari antara kesulitan dan kemalanganmu. Terpaksa poop di depan dokter sewaktu melahirkan, menabrak mobil selebritis, memeluk balita dan bayi yang kompak tantrum di puncak Menara Eiffel di hadapan ratusan orang… hal-hal bodoh yang membuatmu merasa dunia sudah berakhir and yet ternyata jadi bisa jadi bahan untuk ditertawakan di kemudian hari.

Entah kemana Pak Suami waktu itu, lagi menemani kakek nenek anak-anak sepertinya. Dua bayi ini tantrum dan tak mau berhenti menangis pas kita di tengah-tegah turis. Nggak ada bangku dan udah nggak kuat lagi mangku dua bayi yang marah ya udahlah duduk di lantai aja 😅
Emak kurang berbudi, anak nangis2 malah diajak selfie 😆
Ingat ya Mamah-mamah, banyak hal-hal yang aib itu ternyata normaaaal.. jadi jangan terlalu dibawa ke hati.

5. Tidak peduli berapa berat bebanmu hari ini, selama kamu masih bernafas, masih hidup… ingatlah bahwa Tuhan masih dan akan terus memegang kendali atas semuanya. Tuhan mencintai dan melindungimu. Dia memberikanmu kekuatan dan menanggung segala kesulitan bersama-sama denganmu. Dia tidak pernah melupakanmu! Kamu bisa saja kehilangan begitu banyak hal di masa-masa ini, tapi tetap hidup dan diselamatkan Tuhan adalah hal yang paling besar yang dapat kamu alami. Jangan berfokus kepada apa yang hilang, tapi kepada fakta bahwa kamu masih survive. Be grateful!

6. Ya, kamu mungkin sedang berjuang sendirian. Dan kamu setuju dengan poin nomor 3 bahwa berjuang sendirian itu normal dan wajar. Tapi ketahuilah, di balik layar, ada paling tidak satu orang yang sedang berdoa untukmu. Mungkin dia tinggal di ujung dunia dan kamu tidak pernah tahu bahwa dia berdoa buatmu. Tapi ingatlah: for every person in this world, there’s always one person praying for him. Jangan takut, you are remembered!

7. Hal-hal yang buruk pasti dan akan terus terjadi. Kamu merasa lega kalau satu kejadian sudah lewat, tapi jangan terlena. Hal buruk lainnya bisa terjadi kapan saja. But it’s okay. Semua itu normal. Itulah kehidupan. Face it, live it, embrace it.

8. Hal-hal buruk pasti berlalu. Bahkan ketika masih ada kejadian buruk lain yang datang, kejadian hari ini pasti akan berlalu. Mungkin perlu waktu sejam, tiga hari, empat minggu, enam bulan, atau sepuluh tahun sampai dia berlalu. Tapi kejadian buruk pasti ada akhirnya. Tidak ada yang abadi kecuali Tuhan. Baik kebahagiaan maupun kesulitan, semuanya akan berlalu. Don’t worry. It’s not forever.

9. Bagaimana kamu bereaksi di masa-masa yang terburuk bisa mengungkapkan karaktermu yang sebenarnya. Tapi ingat, karakter pun bertumbuh seiring dengan waktu. Bad things mature you. Mungkin dulu kamu langsung tantrum bila menghadapi sesuatu yang buruk, tapi setelah beberapa kali hal itu terjadi, kamu akan lebih mampu mengendalikan dirimu dan mengendalikan keadaan. Be proud of your growth.

10. Hal ini agak sulit untuk dipahami, tapi semakin banyak kejadian buruk yang menimpamu, semakin sering kamu survived – semakin besar bukti bahwa Tuhan menjaga dan melindungimu. Sampai hari ini saya sudah melalui cukup banyak hal-hal bizarre. Mungkin orang lain melihat hidup saya penuh dengan kesialan, tapi saya tidak bisa tidak melihatnya sebagai betapa besarnya pemeliharaan tangan Tuhan di dalam kehidupan saya.

11. Hal buruk akan terjadi, tapi tidak selalu terjadi. Jangan menjadi beku oleh ketakutan dan trauma karena sebuah pengalaman. Kekasihmu yang hilang mungkin memang bukan cinta sejatimu. Bisnismu yang bangkrut mungkin memang bukan bisnis yang tepat untukmu. Jatuh dari sepeda tidak terjadi setiap hari. Get out of the house and try again. Don’t let the scars frighten you.

12. Hal-hal yang buruk memberi pelajaran dalam hidup. Kamu belajar bahwa kamu bukanlah manusia immortal dan kamu belajar untuk lebih berhati-hati. Kamu jadi tahu kalau kamu pun bisa membuat kesalahan, dan belajar untuk tidak mengulanginya lagi.

13 Thoughts on “Tips Menghadapi Kejadian Buruk

        1. Keren banget ini tipsnya tehhh…

          Akan selalu saya ingat bahwa hal buruk pasti akan terjadi dan berlalu. Dan Tuhan selalu ada sama kita.
          Disisi lain tuhan tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambanya

  1. terharuuuu …
    ya ampun teh Dea aku suka tips 3-4-5-6: setuju banget. menjadi ‘single fighter’ adalah hal yang biasa di dalam kehidupan. And it’s very much OK! tapi Allah pasti selalu ada melindungi dan menolong hamba-Nya, ada orang-orang yang mendoakan kita … dan benar di kemudian hari kejadian itu bisa menjadi sesuatu yang lucu dan penuh hikmah.
    foto peluk 2 anak di lantai itu sangat menyentuh …

    salam semangat

    1. Hehe makasih teh udah mampir. Ini nulisnya sambil agak2 pedih karena suami tetap aja di kantor sementara istrinya celingukan nyari solusi. Tapi akhirnya sadar sendiri sih kalau ya nggak perlu juga dibawa ke hati. Dia ngerjain tugasnya, saya ngerjain yang bisa saya kerjakan. Kadang ya emang ada yang harus dihadapi sendirian dan it’s OK 🤗

  2. Saya jadi teringat dengan lagunya Kelly Clarkson yang judulnya “What Doesn’t Kill You Makes You Stronger”. Definisi yang tepat untuk kisah survive dan thrive Mamah Dea. 🙂
    Wah Dea, ingin rasanya memberikan pelukan. Saya suka sekali dengan tips-tipsnya, mendalam dan mengingatkan saya untuk selalu bersyukur, juga melihat kejadian buruk sebagai hal yang membuat kita makin kuat.

    C’est la vie, tidak selamanya hidup itu indah. Sedih senang, sehat sakit, seperti sudah sepaket, namun begitulah cara Tuhan memberikan rahmatNya untuk kita. Setuju banget dengan tulisan Dea 🙂

    Ehehehe, btw yang dua putra putri Dea menangis di pangkuan sang ibunda di lantai public place; saya yakin pasti orang-orang yang berada di sekitar banyak yang memaklumi kok. That’s what mothers do. Rela berkorban demi anak-anaknya, sampai bersedia duduk di bawah while yang lain pada berdiri. 🙂

    Yang kecelakaan nabrak mobil selebritis bisa dibilang blessing in disguise ya Dea ehehe. Jadi bisa lihat secara langsung wajah chef terkenal. Eh Dea awalnya malah sempat gak ngenali ya wkwkwk.

    Ohya, saya juga selalu sedia sunglasses di mobil, Dea; karena saya juga berpendapat sama dengan Dea, silau matahari cukup berseiko euy.

    Makasiiy banget Dea atas tulisan indahnya 🙂

  3. Hidup itu ya memang gitu ya teh. Terkadang kita nya aja yang merasa kalau hidup gak seharusnya selalu bermasalah. Tapi konsekuensi HIDUP ya MASALAH. Aku setuju saat teteh bilang, gak akan ada orang lain yang akan menyelesaikan masalahmu itu untukmu. Jadi bangun, gerakkan tubuhmu sendiri dan selesaikan sendiri. Mungkin ada banyak ilmu yang Tuhan mau kasih tahu ke kamu lewat masalah-masalah itu. Yoklah bertumbuh menjadi pribadi yang awesome dengan menghadapi dan menyelesaikan kejadian-kejadian yang tidak mengenakkan itu.

  4. Kejadian buruk memang kerap kali terjadi dan tidak mungkin dihindari kalau memang sudah menjadi takdir yang harus terjadi meski tetap harus ikhtiar agar hal buruk tidak terjadi pada kita. Kalaupun sudah terjadi tips yang dikasih teteh bisa kepake banget saat menghadapi kejadian buruk yang tidak kita inginkan. Hatur nuhun teh

  5. Nice posssst ♥

    Dan tulisan ini pun mengingatkan pada kejadian yg mirip, tabrakan perdana (tapi di sini dgn motor 😆) Dengan suami tak ada, ga bs nyamperin, dan tiga bocah bersamaku di dalem mobil. Panik tapi setelah diam dulu sesaat Menenangkan diri. Alhamdulillah ternyata bisa terlewati jugaaa semuanya

  6. Keren banget ini tipsnya tehhh… Akan selalu saya ingat bahwa hal buruk pasti akan terjadi dan berlalu. Dan Tuhan selalu ada sama kita. Disisi lain tuhan tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hambanya

    Teh, td saya salah tempat komen, duhhh siwerrr

  7. ‘mematikan perasaan’

    terharu banget ternyata ada yg punya pemikiran yang sama.. :’)
    kadang2 kalo dah overwhelmed gitu suka ngomong ke diri sndiri, ‘swith off’, wkwk..

    nuhun teh 🙂

Leave a Reply to aiti Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *