Istana Versailles: Saksi Bisu Kehidupan Marie Antoinette

Bicara tentang Paris, pasti yang pertama terpikir adalah Menara Eiffel, sebuah landmark dan simbol utama kota Paris, bahkan simbol utama Perancis. Menara Eiffel ini sudah menjadi latar belakang yang dipakai di dalam buku, lukisan dan lain sebagainya. Menara ini juga adalah simbol cinta: tempat paling romantis untuk dilamar kekasih, dan berfoto sambil ‘kisse’ dengan si dia. 💋

Tapi sebenarnya ada banyak landmark lain yang tidak kalah memukau di Paris dan sekitarnya, salah satunya adalah Istana Versailles. Meskipun tidak persis terletak di dalam kota Paris (20 km dari pusat kota), Versailles adalah salah satu must to go places kalau Mamah-mamah ada kesempatan mengunjungi Paris.

Maunya sih berpose begini dengan Pak Suami, tapi apa daya beliau kurang romantis dan istrinya terlalu berat 😆. Gambar: Canva.

Lady Oscar dan Rose of Versailles

Untuk orang yang benci pelajaran sejarah, komik Jepang Rose of Versailles karya Riyoko Ikeda adalah tempat pertama saya tertarik untuk berkenalan dengan sejarah Perancis, terutama dengan Marie Antoinette dan Raja Louis XVI dengan kisah mereka yang berakhir tragis.

Belajar sejarah itu asyik kalau disajikan dalam bentuk cerita bergambar! Gambar: nippon.com
Marie Antoinette dengan gaun resmi. Dilukis tahun 1778, 14 tahun sebelum hidupnya berakhir di bawah pisau Guillotine. Gambar: Wikipedia

Komik ini juga yang membuat saya pertama kali tahu kalau di ujung dunia ini, ada sebuah istana yang luar biasa megah bernama Versailles. Sebuah istana yang menjadi simbol perbedaan nasib antara kaum bangsawan dan rakyat jelata, berujung pada Revolusi Perancis (1789-1799); di mana rakyat sudah muak dengan kemiskinan dan menolak terus-menerus diperbudak kaum kerajaan.

Kisah cinta Marie Antoinette dan prajurit Swedia Axel von Persen merupakan salah satu cerita dari komik ini. Tapi tokoh utama cerita ini adalah Lady Oscar; seorang putri keluarga bangsawan yang dididik secara militer sampai akhirnya menjadi komandan pasukan kerajaan.

Seru banget ya ceritanya! Tokoh Lady Oscar ini menjadi gambaran emansipasi perempuan juga. Gambar: mangapark.net

Komik Rose of Versailles ini berhasil memotretkan satu bagian terpenting dari sejarah Perancis, dan juga menyampaikan keindahan Istana Versailles. Komik ini begitu populer, sampai-sampai pengarangnya mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Perancis atas karyanya yang sudah membuka mata orang Jepang (dan pembaca lainnya) akan budaya dan sejarah Perancis.

Versailles: landmark utama sejarah kerajaan Perancis

Dibangun selama lebih dari 20 tahun di masa pemerintahan Raja Louis XIV, istana Versailles dimulai dari kecintaan Raja Louis XIII untuk berburu. Di masa mudanya, Louis XIII menemukan hutan di daerah Versailles dan membangun sebuah pondok sederhana untuk tempat menginap selama musim berburu.

Anaknya, Louis XIV jatuh cinta kepada keindahan lokasi ini dan memutuskan untuk membangun istana di sana dan menjadikan Versailles pusat kerajaan Perancis. Dia menjadi arsitek utama di dalam perancangan istana ini, menjadikan Versailles lambang kekuatan dan kejayaan kerajaannya di Eropa.

Dari gerbangnya saja sudah bisa dilihat betapa jaya dan megah kerajaan Perancis saat itu. Gambar: Canva.

Dibangun dengan gaya arsitektur Barok Perancis,  Versailles dibangun dengan dana setara dengan 2 bilyun dolar Amerika pada zaman ini. Istana ini luasnya lebih dari 63.000 m2 dan memiliki 2.300 kamar.

Detail eksterior Istana Versailles yang tetap memakai warna emas. Gambar: Canva

Warna emas dan lengkung dan lekuk yang anggun mendominasi baik eksterior maupun interiornya. Bukan istananya saja yang megah, Versailles juga memiliki taman yang monumental: 800 hektar, dirancang dengan gaya French formal garden.

Hall of Mirrors – lukisan di langit-langit membuktikan bahwa setiap sudut istana ini dikerjakan secara manual dan sangat teliti. Gambar: Canva.

Taman ini dirancang dengan sumbu horizontal dan vertikal yang membentuk pola-pola simetris yang jelas. Ditambah dengan Grand Canal, hutan, dan juga danau Swiss Guard, air mancur dan berbagai detail lainnya, taman ini menjadi salah satu taman terindah di dunia.

Taman Versailles yang tampak tidak berujung, membentuk sumbu simetris mengarah ke gedung istana. Gambar: Canva.

Tidak heran kalau Istana dan Taman Versailles ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1979.

Berkunjung ke Versailles

Pada tahun 2014, bersama keluarga dan kedua orangtua yang sedang berkunjung ke Belanda untuk melihat cucunya, saya berkesempatan untuk berkunjung ke Paris.

Selain melihat Menara Eiffel dan berusaha untuk berfoto mesra dengan suami di sana ( kayaknya gagal, udah lupa dan nggak ketemu fotonya 😆), kami pun mengunjungi istananya Ratu Marie Antoinette ini. 

Meskipun bisa dibilang perjalanannya tidak seideal yang diinginkan (bersama pasangan Oma-Opa dan dua bayi), tapi saya harus mengakui, bahwa istana ini adalah tempat terindah (dan termewah!) yang pernah saya kunjungi!

Hall of Mirrors – ruang utama di istana ini yang dihiasi dengan cermin, ukiran emas, patung dan lukisan-lukisan yang begitu memukau… membuat saya merasa begitu kecil dan nggak penting. 😅 Saya membayangkan ruangan ini dipakai oleh Marie Antoinette mengadakan pesta dansa dengan gaun dengan rok-rok yang mengembang. Penuh dengan pangeran dan putri keluarga bangsawan, lain banget dengan emak-emak yang sibuk  mengejar si balita sambil nyari-nyari pojok untuk menyusui. 🙈

Hall of Mirrors, terlalu indah untuk dilupakan! Gambar: Canva.

Ruang tidur raja dan ratu – yang juga super megah (tapi tidak terlihat nyaman), membuat saya bisa memvisualisasikan seperti apa kehidupan mereka ratusan tahun yang lalu. Semua gambaran yang saya baca di komik Rose of Versailles berubah dari image hitam putih menjadi full colour – high resolution!

Ruang tidur Ratu, terakhir ditempati oleh Marie Antoinette. Gambar: Canva.

Ada begitu banyak detail, lukisan, patung – lengkap dengan keterangannya yang ingin saya baca. Belum lagi taman dan hutan yang begitu luas yang ingin dijelajahi. Tapi sayangnya tenaga dan waktu yang kami miliki tidak mencukupi untuk menikmati semua keindahan itu.

Students and disabled people friendly

Tahun 2018, saya dan keluarga kembali mengunjungi Versailles. Kali ini kami membawa adik ipar. Karena saya sedang kurang sehat, kami membawa kursi roda untuk bisa dipakai selama berjalan-jalan di Paris.

Tidak bisa terlalu lama berdiri dan malas mengantri – 2 alasan ini membuat saya terlebih dahulu menelepon Istana Versailles untuk menanyakan apakah kursi roda diijinkan masuk ke dalam istana atau tidak. Soalnya terakhir kami berkunjung di sana, stroller bayi harus ditinggalkan di ruang depan Istana. Well, siapa tahu mereka takut lantai istananya rusak, iya nggak?

Gak nyesel bawa kursi roda, gak capek ngantri, dan dapat diskon bahkan gratis masuk ke tempat wisata. 😆

Ternyata bukan saja boleh, tapi sang petugas menjelaskan kalau saya boleh langsung menghubungi kantor tiket supaya tidak perlu mengantri 😍, dan saya tidak perlu membayar alias gratis! Dan si adik ipar pun tidak perlu membayar karena dianggap sebagai pemandu! 😍😍😍

Meskipun harga tiket masuk ke Istana Versailles ini cukup mahal (20 Euro per orang), tetapi ada ijin masuk gratis untuk penduduk Uni Eropa berusia di bawah 26 tahun, guru dan murid sekolah, kaum muda di bawah usia 18 tahun (bila tinggal di luar Uni Eropa), dan penyandang disabilitas dan pemandunya. Hal ini ditujukan untuk mempromosikan pendidikan sejarah, budaya dan kultur kepada para pelajar dan kaum muda.

Bagaimana Mamah semua? Mengesankan bukan? Pastinya mengunjungi istana ini langsung bikin kita pengen baca ulang komik Rose of Versailles sambil membayangkan bagaimana rasanya menjadi putri kerajaan yang tinggal di sana.

Meskipun menjadi putri cuma mimpi dan khayalan belaka, tapi semua tulisan saya ini nyata adanya dan disertakan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan April 2023 dengan tema Landmark Kota yang Sudah dan Ingin Dikunjungi.

4 Thoughts on “Istana Versailles: Saksi Bisu Kehidupan Marie Antoinette

  1. Wah aku juga ke Versailles tahun 2014. Antrinya panjang banget emang, sampe akhirnya kita beli tiket VIP. Gaya abis. Haha. Belum punya anak soalnya. Jadi masih bisa boros. Itu juga nggak nyampe tempatnya si Marrie Antoinette, menyerah karena panas. Haha.

  2. Dea, tadinya aku mau nulis soal Versailles juga karena suka banget. Apalagi tamannya, cantik banget ya, bahkan angsa-angsa disana pun nampak cantik dan anggun haha.

    Selama di Paris tu aku ga berenti terkagum-kagum, orang jaman dulu di Perancis (juga Eropa) , tahun 1800-an udah bisa buat istana bagus-bagus gini, dan awet-awet ya, dahsyat memang

  3. Deaaa. Dea juga baca komik jadul “Rose of Versailles” ya ehehe. Duh pengen baca lagi indeed abis membaca tulisan Dea, tapi sudah ilang dari kapan taun tuh komik.

    Sangat considerate dan peduli ya istana Versailles ini, memberikan banyak kemudahan demi mempromosikan pendidikan sejarah, budaya dan kultur. Impressive deh aturannya. 🙂

  4. Ntah kenapa saya ingetnya Jeanne d’Arc.

    Ternyata secantik ituuu ya Versailles, semiga suatu hari nanti punya kesempatan buat liat langsung

Leave a Reply to Dini Y Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *